Dream Catcher~
Welcome to Dream Catcher! Follow or go back Home.
Sinopsis Film A Little Crazy Things Called Love [Thai Teen's Movie]
Rabu, 18 April 2012 @ 12.56 | 0 Comment [s]

Hello guys! How are you? Harap baik-baik aja yah!
Hari ini gue bakal ngepost ini. Postingan yang udah lama mau gue posting tapi gak keposting posting karena yah.. school drive me crazy, man. Udah gitu, mau posting ini banyak halangan dan rintangan menghadang. Tapi well..
Seperti janji gue di post sebelumnya, gue bakal share tentang beberapa my favorite movies. Yang pertama adalah film ini. Yaitu :



"Kita semua.."
"Memiliki seseorang yang tersembunyi di dasar hati."
"Ketika kita berpikir tentang dia, kita akan merasa seperti.. umm..."
"Selalu merasa sedikit sakit di dalam hati."
"Tapi, kita masih ingin mempertahankan dia."


"Meskipun aku tidak tahu dimana dia sekarang.."
"Apa yang dia lakukan.." 
"Tapi dia adalah orang yang membuatku mengetahui hal ini.."
...
..
Hal-hal gila yang disebut C I N T A (Prolog Crazy Thing Called Love)

Film ini sendiri punya tiga titel. Banyak yah? Ada yang kenal sebagai Crazy Little Thing Called Love, A Crazy Little Thing Called Love, dan First Love. Apapun nama yang kalian kenal, pastinya, film ini meninggalkan kesan tersendiri bagi kita. Karena, film ini dibuat berdasarkan love story all people, jadi lebih memberikan sarat makna yang mendalam (^o^)/
Film ini menceritakan tentang seorang pelajar SMP yang bernama Nam yang secara diam-diam menyukai cowok berwajah super ganteng dan unyu maksimum bernama Shone. Walaupun dia tahu, Shone memiliki banyak penggemar dan seabrek gadis-gadis cantik yang menyukai Shone, dia tetap tidak mau menyerah. Dia pertama kali bertemu Shone saat..
Makan Ice cream sendirian di jalan. Lalu..
shone loncat dari atas pohon dan memberikan dia mangga. -___-
Oke, gue gak ngerti di mana letak romantisnya pas adegan ini. Tapi kalau orang seperti Shone yang tiba-tiba loncat dari atas pohon mangga dan mendadak senyum, pastinya gue bakal mimisan dan guling guling jadi salting juga.
Dan sejak saat itu, Nam mulai jatuh cinta. 



"Kamu mau mangga?"




Nam cuma bisa diem sambil nerima mangganya. Disinilah, dia mulai jatuh cinta.

Nam sendiri, adalah seorang gadis berkacamata dan berkulit gelap berusia kurang lebih 14 tahun. Kemudian, atas dorongan rasa suka yang begitu kuat, dia berubah. Dia memutihkan kulitnya, melepas kacamata dan behel di giginya, mengikuti pertunjukan tari daerah walaupun gagal, karena waktu dia mengikuti ini, dia masih menjadi seorang 'itik buruk rupa' sedangkan penari tradisional harus memiliki wajah yang cantik alami. Mengikuti pertunjukan drama, berlatih marching band, belajar dengan amat giat, semuanya itu dia lakukan demi merebut perhatian satu orang. Shone.



Shone dan Nam.


Tapi, saat penampilannya berubah dari seorang 'itik buruk rupa' menjadi sosok 'angsa yang menawan', rupanya tidak membuat segalanya jadi lebih mudah. Masih ada rivalnya disekolah, seperti salah satu gadis cantik (Oke, gue lupa nama dia siapa, yang jelas dia cantik). Dia juga merebut perhatian Shone, dengan mencoba pura-pura terkilir di depan Shone, agar Shone bisa mengantarnya pulang dan berboncengan berduaan. (Bisa ditiru nih), bertingkah sok manis, dan sebagainya.

Belum lagi Shone punya sahabat dekat bernama Top, yang ternyata naksir Nam! Sejak itu, Top dan Nam selalu bersama. Padahal, jelas-jelas Nam tidak pernah menyukai Top, dan sepertinya dia dekat dengan Top dengan modus karena-Top-sahabat-Shone-makanya-gue-dekat-siapa-tahu-Shone-bisa-tertarik-padaku.

Kisah awal bermula, ketika Nam sering pergi ke sebuah café yang sama setelah jam pulang sekolah, pergi dengan terburu-buru dan cepat-cepat duduk di meja yang sama setiap hari sambil memangku tangan. Ternyata oh ternyata, dia sedang melihat Shone yang lagi nungguin traffic light dengan sepeda motornya. Teman-temannya yang dulunya keheranan kenapa mereka selalu diajak kesitu, akhirnya mereka mengerti alasannya. Nam sedang jatuh cinta.

Nam, amat tergila-gila pada Shone. Tidak seperti saingan-saingannya di sekolah, yang dengan agresif dan secara langsung, memperlihatkan rasa suka mereka pada Shone, justru, Nam lebih memilih cara yang paling aman. Menyukai secara diam-diam. Memendam, menatap, dan segala hal. Sedikit saja menatap wajah Shone, saraf-saraf di tubuh Nam tanpa di perintah, membentuk busur kecil di wajahnya yang di sebut senyuman.

Tampang Nam saat memandang Shone dari kejauhan.

Shone saat dihukum di luar kelas karena iseng. (OMG cakepnya *.*)

Menyukai secara diam-diam memang terlihat paling aman bagi Nam. Selain dia tidak perlu malu dengan perasaannya sendiri, dia merasa senang bisa melihat Shone. Shone seperti menjadi alasannya untuk hidup. Tapi dia sadar, menyukai seseorang tanpa mendapat respon yang sama itu menyedihkan. Dia tidak ingin tersenyum dan deg-degan sendirian. Dia tidak ingin mengingat sesuatu, yang hanya dia sendiri yang bisa merasakannya. Akhirnya, dia curhat ke temen-temennya tentang perasaannya. Teman-temannya dengan senang hati membantunya, merubah Nam menjadi cantik, dengan melakukan metarmorfosis. Persahabatan mereka so sweet abis. 

Ini proses make overnya. Temen-temennya ngebantuin ngebenahin rambut Nam yang berantakan.













Nam dan teman-temannya, saat mencoba merebut perhatian Shone. Terlihat agak, ehem.. menyedihkan



Lalu, temen-temennya mulai membuat resolusi untuk membantu Nam menarik perhatian Shone. Tentu saja, mereka tidaklah bodoh. Untuk meraih cowok setampan Shone, mau tidak mau, Nam harus berbenah diri. Dia, dibantu temen-temennya, mulai merubah penampilannya. Mulai dari luluran dan menggosok-gosoki tubuhnya sampai kuning beberapa hari, terus dia memutihkan kulitnya, melepas kacamata, dan melepas kawat giginya, memperbaiki style rambut dan bajunya, dan bertindak lebih feminim. Semua itu untuk satu orang. Shone.

Ini nih muka Nam waktu dia luluran, mukanya kuning semua. Lagi speechless ngeliatin Shone




Akhirnya, Nam berhasil berubah. 
Dari yang 'itik buruk rupa' menjadi angsa yang anggun.


Nah, ini dia hasil kerja keras dia berbulan-bulan. Nam yang dulunya jelek telah berubah menjadi cewek yang cantik 

Setelah berubah menjadi cantik, apakah dia bakalan berhasil merebut hati Shone? Tentu gak semudah itu dong. Setelah tampil cantik, dia harus berusaha keras untuk bisa meraih hati Shone. Caranya? Tentu. Merebut perhatiannya.


Shone. Tolong tatap aku. 

Mulai dari mencoba mengikuti kontes drama, yang tidak ada penontonnya. Sampai rela menjadi mayoret pengganti di team marching band sekolah, dan juga belajar sekeras mungkin, untuk menjadi peringkat pertama satu sekolah. Semua itu hanya untuk satu nama.
Shone.
Nam, saat berperan menjadi Cinderella.


          
Nam waktu jadi mayoret di marching band sekolah. Super cantik.


Setelah itu, semuanya tidak terasa lebih mudah. 

Ada seorang sahabat lama Shone, mereka berteman sejak kecil. Namanya Top. Dia ini adalah sahabat Shone dan paling mengerti dia. Shone juga mempunyai sahabat perempuan bernama Pin. 

Shone & Top. Narh. Hayo siapa yang paling cakep? 







Nah, disinilah kisah cinta segitiga muncul. Top naksir Nam. Dia terpesona saat pertama kali melihat Nam berakting menjadi Snow White. 
Wajah Top saat melihat Nam untuk pertama kalinya. Dari sini sudah dipastikan, Top jatuh cinta pada pandangan yang pertama. Love at the first sight. Ironis banget.



Kemudian, kesalahpahamanpun terjadi. Disini, konflik-konflik kecil mulai terlihat. Top menyukai Nam. Padahal jelas-jelas Nam hanya menyukai Shone. Sedangkan Shone? Perasaannya masih tersamarkan dan gak jelas -__- 
Lalu, pada suatu malam, Nam menemukan secarik kertas misterius yang terselip di tasnya yang mengajaknya untuk bertemu di koridor sekolah. Nam pun tersenyum dan menduga bahwa ini adalah surat dari Shone. Dia pun tersenyum-senyum dan gak sabar menunggu hari esok (Ceileh -___-)
Dan keesokan harinya, Shone muncul. Hati Nam berbunga-bunga dong. Tapi itu hanya pandangan semata, sesaat kemudian, jauh di depan Nam, ada bayangan nyata berkelebat dengan senyum indah penuh percaya diri. Orang itu Top.
Dan dia, nembak Nam untuk jadi pacarnya. 
Pernyataan cinta Top.

Lalu, di scene-scene selanjutnya, digambarkan Nam sering menghabiskan waktu bersama Top. Pada awalnya sih, gue kira mereka emang beneran udah jadian. Tapi, setelah gue teliti lagi, gue sadar, ini adalah modus Nam agar-bisa-deket-sama-Shone-sebelumnya-harus-cari-tau-sama-sohibnya-terlebih-dahulu (OMG panjang bener -__-)
Seperti contoh kasus ini nih. Di salah satu scene digambarkan Shone bakal menghadapi pertandingan sepak bola. Nam, tentu saja, berniat menonton (Ngeliatin gebetan itu hukumnya harus dong yah -_-). Untuk menuju lokasi pertandingan yang bisa dibilang, yah.. lumayan jauhlah, Nam menempuh itu dengan berjalan kaki sambil membaca buku (rajin bener). Terus, dia ketemu sama Top, yang langsung menawarkan tumpangan. Nam yang polos, tentu aja gak mau. Baginya, satu-satunya orang yang boleh memboncengnya adalah Shone. Tapi, gara-gara Top bilang kalau ini demi menonton Shone, akhirnya, Nam menerima tawaran itu juga. 


Top yang membonceng Nam.

Setelah itu, digambarkan banyak hal yang dilakukan Top dan Nam bersama. Mereka sering jalan berdua dan berkat Top, Nam bisa sering-sering bertemu dengan Shone. Nam, Shone, Top, dan teman-teman lainnya sering menghabiskan waktu bersama. Nam sempat merasakan senang yang luar biasa, karena akhirnya, dia bisa menghabiskan waktu bersama orang yang disukainya. Tapi, dia kurang menyadari efek samping dari kedekatannya dengan Shone, yaitu secara tidak langsung Nam berangsur-angsur melupakan teman-temannya. 

Kisah bermula saat Nam dan Shone dkk memutuskan untuk menghabiskan akhir pekan di danau dan merayakan kejutan ulang tahun salah satu teman Shone. Padahal, di hari yang bersamaan, Cheer, teman Nam yang berbadan lumayan besar (dan sepertinya ketua genk mereka) sedang berulang tahun juga. Sudah jadi tradisi Nam dkk, kalau ada yang ulang tahun, mereka selalu merayakannya bersama-sama. Namun kali ini, Nam tidak bisa pergi. Dia akhirnya menelpon salah satu temannya, dan berjanji akan datang ke rumah Cheer nanti malam, setelah acara dia dan teman-teman Shone selesai. 

Di danau ini, ada moment yang sangat berarti bagi Nam. Dimana, dia bisa duduk berduaan dengan Shone. Walaupun hanya sebentar.


 Dan saat akhirnya saat berlibur di akhir pekan ini, merupakan bencana bagi Nam, kecuali saat-saat bersama Shone. Karena lebih memilih ikut serta jalan-jalan bersama Shone, dkk, Nam hampir kehilangan hal yang terpenting. Sepulang dari acara tersebut, Nam bermaksud ingin memberikan kejutan kecil bagi Cheer dan pergi kerumahnya untuk membawa kue kecil dan sepotong lilin sambil menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Namun sayang, Cheer sudah pergi bersama kedua teman mereka untuk merayakan ulang tahun Cheer, tanpa Nam. Nam sudah mencoba menghubungi Cheer, namun gagal. Akhirnya, Cheer dkk menjauhi Nam. Merasa kalau Nam berubah, karena Nam sudah menjadi lebih cantik dan bisa mendapatkan Shone, dia lupa dengan mereka. Nam pun merasa jauh dengan Cheer, dkk. Akhirnya, dia merasa kesepian dan merindukan masa-masa indahnya dengan sahabat-sahabatnya.
Nam dan Shone. Saat itu, Shone menceritakan kepada Nam tentang kisah cinta sepasang cumi-cumi >//<


Nam dan kawan kawan.

Selain itu, yang paling menohok hati Nam adalah pernyataan Shone dan Top pada saat api unggun, tepat sebelum suprise party untuk teman mereka yang berulang tahun. Si Top dan Shone berjoget (entah jogetan apa -__-) kemudian mereka tertawa dan bercerita tentang perdebatan sengit untuk memperebutkan cewek yang mereka sukai saat mereka masih SD, dan berakhir dengan tidak satupun dari mereka yang mengencani gadis itu. Lalu, yang paling menohok hati Nam adalah perkataan mereka yang mengatakan :
Tidak ada satupun dari kami yang bisa mendapatkan gadis itu. Tapi yang pasti, setelah itu, aku dan Shone berjanji, bahwa kita tidak akan pernah menyukai gadis yang sama.
Lalu saat Top mencium pipi Nam, yang membuat Nam speechless. Bukan karena dia malu atau senang, tapi karena dia marah. Pastilah, yang ada dipikiran Nam, orang yang boleh mencium pipinya cuma Shone -_- Setelah itu berakhir, Nam hanya melewati sisa acara malam itu dalam diam, dan saat perjalanan pulang, dia memutuskan Top. Sebenarnya, mereka tidak pernah berpacaran, setidaknya si Nam menganggap begitu. Tapi, Top yang terlalu berlebihan dan menganggap bahwa dari dulu mereka sudah berpacaran. Gue sebenernya hampir tertipu kalau aja si Nam akhirnya bilang : "Saat kau mengatakan cinta dan memintaku menjadi pacarmu, aku belum bilang Iya kan?"
Berarti memang itu tidak bisa disebut pacaran. Melainkan TTM -____-



Begitulah. Top akhirnya frustasi. Lalu dia ngomong ke Shone, curhat gitu deh. Di sesi curhatnya, ada scene yang bikin gue pengen ambil gergaji listrik dan membelah Top menjadi delapan bagian dan gue bagikan ke orang-orang yang membutuhkan -__-
Adegan dimana Top dan Shone, berdiri di jendela besar (Kayaknya letaknya di koridor), efeknya dramatis bener, mereka berdua bermandikan cahaya mentari. Buset dah. Terus, si Top bilang gini : "Shone, aku harap.. kau tidak akan memacari Nam." Shone yah kaget lah. Apaan coba kan? Terus si Top tersenyum simpul, mukanya sok hampa gitu, terus bilang : "Aku tidak mau sahabatku, berpacaran dengan orang yang aku cintai. Setidaknya, lakukan ini demi aku. Kamu mau kan?" (Sumpah egois bener). Dan Shone cuma bisa mengangguk.



Intinya, seiring berjalannya waktu akhirnya mereka lulus. Kerja keras Nam belajar mati-matian akhirnya membuahkan hasil, dia peringkat 1 di kelasnya. Terus, akhirnya dia juga berbaikan sama Cheer, dkk. Dan akhirnya, berkat dorongan teman-temannya, Nam melakukan hal yang harus dilakukannya sejak dulu. Menyatakan rasa cintanya pada Shone.





Yah, dan akhirnya Nam ngelakuin itu. Tapi sayang, dia ditolak secara halus, karena Shone sudah berpacaran lebih dulu dengan sahabatnya, Pim. Nam yang patah hati pun akhirnya nangis, terus langsung digambarkan masa depan mereka. Shone yang pergi ke Bangkok untuk menerima tawaran bermain di klub sepak bola ternama, sedangkan Nam pergi ke Amerika, sekolah di sana dan pulang-pulang jadi designer ternama. Eh, tapi disini tersimpan fakta tak terduga tentang Shone. Erhhh.. agak galau juga lihatnya. Nyesek gimana gitu -___-

Oke well, sekarang mari kita mengenal lebih jauh sosok Shone.

AAAAAAAAAAAA Shone <3 

Shone, adalah anak dari seorang pemain sepak bola ternama dulunya. Ayahnya gagal mencetak gol penalti untuk tim sepak bola daerahnya, sehingga mereka gagal lolos ke tingkat provinsi. Akhirnya, aib ini terbawa-bawa sampe ke Shone, terkadang dia sering mendapat sindiran mengenai ini. Ini juga yang bikin dia parno sama tendangan penalti. 


Shone. Si pemain bola yang super kece.

Disamping bakat sepak bola yang sudah menurun dari ayahnya, Shone ternyata sangat menyukai dunia fotografi. Dia selalu bawa kamera kemana-mana. Istilahnya dia paparazi lah. Ada objek bagus dikit, foto. Ada yang keren dikit, foto. Begitulah. 

Dia juga jahil banget. 
Ekspresi Shone saat ngelihat Nam jadi mayoret. Ganteng *.*




Ini pas Shone dan Nam pegangan tangan. Ini adalah first holding hands nya Shone loh <3


Yang lebih keren lagi, setiap hari Valentine, sekolah mereka itu ngadain event khusus. Dimana cowok boleh ngasih apapun yang berbau romantis ke cewek yang mereka taksir. Bisa coklat, bunga, apa aja deh. Terus, tingkat kepopuleran mereka juga ditentukan dari banyaknya stiker berbentuk hati atau oramen yang unyu-unyu yang ditempelin temen/gebetan/sahabat mereka ke seragam masing masing. Nah, tahun itu, si Nam dapat banyak banget coklat dan stiker di seragamnya. Padahal, tahun kemarin, dapat satu coklat aja enggak (Enak yah udah cantik ._.) Nah, walaupun udah dapat banyak coklat dan stiker, Nam tetap aja lesu. Kenapa? Yaiyalah, orang si Shone gak ada ngasih dia apa-apa. Semua coklat itu berasa gak punya makna di mata Nam. Tapi kemudian, Shone tiba-tiba datang. Bawa mawar putih gedeeee. Dan yang lebih lucunya, dia bawa mawar putih itu, setangkai-tangkainya, seakar-akarnya, setanah-tanahnya. Masih fresh banget. Baru dicabut dari tanah. Nam udah bukan main gak karuan senangnya. Saat dia nerima, eh si Shone malah bilang : "Itu dari temenku." Apa gak kecewa luar dalam si Nam?

Ekspresi nervousnya Shone waktu mau kasih bunga

Ekspresi muka Nam. Kelihatan banget dia lagi kecewa berat.


Eh ternyata si Shone cuma ngeles doang. Itu bunga memang dari dia kok. Cuma dia terlalu pemalu buat bilang. Padahal, itu perjuangan buat dapetin bunga mawar putih itu benar benar ekstrim loh. Dia tanem itu sendiri, terus setiap perkembangan bunga itu di fotoin dan dimasukin di scrapbook. Tapi yah itulah, karena terlalu pemalu, dia akhirnya bilang kalau itu dari temannya, padahal udah capek-capek dirawat juga. Shone oh Shone.
Ini scrapbook Shone. Lihat tuh, ada foto perkembangan bunga mawarnya <3

Terus, adegan demi adegan memperlihatkan ekspresi Shone yang sama sekali gak dilihatkan di awal. Ekspresi kaget saat dia melihat Top mencium pipi Nam, ekspresi sesal dan sedih saat dia melihat Top dan Nam berduaan, ekspresi terkejut yang menyakitkan saat Top bilang jangan dekatin Nam, dan yang paling perih, ekspresi dia waktu ngeliat Nam dan Top pergi, terus saat Nam udah menjauh, si Shone bilang dengan suara pelan, "Nam, maukah kau jadi pacarku?" (AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA kalau gue mah mau pake banget kali!! >.<)
Ini scrapbooknya. Super unyu dan kreatifkan? Oh Shone <3
Foto Shone dan Nam yang masuk mading sekolah sebagai 3 orang terpopuler.
Peringkat I : Nam, Peringkat II : Shone

 Gitu deh. Jadi sesal doang. Gila sumpah nontonnya nyesek nyesek haru mendayu dayu gimana gitu~~ 



Dan akhirnya gitu deh, mereka akhirnya jalani hidup masing-masing dulu. Shone tapi pensiun jadi pemain bola dan fokus di fotografi, sedangkan Nam fokus di designer. Ternyata, mereka dipertemukan lagi di acara Talk Show setelah 9 tahun gak ketemu. Dan yang bikin geregetan, endingnya ngegantung banget. Sumpah -_______-"


But after all, gue senang banget sama film ini. Film ini sebenernya ngangkat tema yang udah basic banget, yang terperangkat pada pola yang sama : jelek-jatuhcintasamacowokcakep-berubah-jadicantik-konflik-dapetindehcintanya. Kalau salah meramunya, bisa jadi cerita yang super garing banget. But, two thumbs up buat sutradara, penulis script, editor, dan seluruh seluruh crewnya. Mereka bisa bikin cerita ini jadi menyentuh banget dan keren, karena memanfaatkan poin plus yang udah gue sebut di awal tadi love story all people.


Selain itu, gue salut berat buat team editing movie sama make up artistnya. Gila bener, si Fern (pemeran Nam) yang cantik jelita begitu, bisa dibuat sedemikian 'jeleknya'. Istilahnya, kata teman-teman gue, 'aura jeleknya itu berasa banget.' (gila super sadis yah julukannya--') But seriously, emang gitu. Dan setelah dia berubah cantik, berasa banget aura cantiknya. Berubahnya pun natural. Gak jreng jreng kayak bidadari yang gak kontras sama muka sebelum jadi cantik. Yang kerennya, peran si buruk rupa dan si rupawan ini diperankan oleh satu orang yang sama, makanya berasa banget naturalnya. Wah super salut deh buat wadrobenya. 


Terus, crew editing filmnya. Sadar atau gak, sosok Nam itu yang awalnya kecil, tumbuh menjadi dewasa. Di awal adegan, Nam itu keliatan kecil banget, kurus, dan pendek. Lama kelamaan, dia jadi lebih membesar, tumbuh dewasa, dan tinggi. Efek perpindahan waktunya itu berasa banget. Mereka gak ngabaikan masalah ini, ini yang bikin film ini lebih keren. Ini film super banget deh. Semoga aja industri perfilman Indonesia bisa mengambil contoh profesionalisme crew film Thailand. Supaya Indonesia bisa bikin film berkualitas seperti film-film Thailand lainnya.


Oya, btw.. ada yang sadar gak sih, kalau Shone itu beneran suka sama Pim? Yah gak tau menurut kalian yah, kalau menurut

gue, sepertinya dia cuma 'memanfaatkan' Pim doang, untuk jadi pacarnya. Tapi memanfaatkan bukan konotasi negatif yah.

Memang sepertinya, rasa suka itu timbul dari Pim. Tapi, Shone ingat kata kata Top, kalau dia gak bakalan pacaran sama

Nam. Walaupun sebenernya, tanpa dipungkiri, si Shone pasti senang banget denger pernyataan cinta Nam. Tapi demi rasa loyalitasnya ke Top dan sahabat sejati, dia lebih memilih menyakiti diri dan perasaannya sendiri dengan menolak Nam dan jadian dengan Pim. Walaupun artinya dia bakal ngeliat cewek yang dicintainya diam-diam selama bertahun-tahun bakal patah hati dan dia juga pasti merasakan hal yang sama, tapi Shone rela. Demi Top. Demi persahabatan mereka. Setidaknya, dia akan menunggu sampai semuanya siap. Sampai Top bisa melupakan cintanya pada Nam dan beralih kepada orang lain. Sampai saat itu terjadi, Shone cuma memberikan seluruh otoritas itu pada waktu. Biar waktu yang mempertemukan cinta mereka lagi. Dan see? Akhirnya, 9 tahun berpisah, mereka bisa jadi satu. How can love can give more spirit for lead life.




Hope you're guys enjoy this posting! 




Btw, ada isu yang beredar bakal di rilis A Little Crazy Things Called Love Part 2, dan pemainnya masih tetap sama!! Huaaa semoga beneran dan bukan hoax yah. Rencananya dibuat tahun ini, gak tau kapan dirilisnya soalnya belum ada konfirmasi dari pihak industri film mereka. Tapi, si Fern dan Mario Maurer pernah ngetwitt buat menunggu First Love part 2!! Waaaah~~ jadi gak sabar. Kita tunggu aja yah!~


Katanya ini foto teasernya. Perhatiin deh guys, arah pandangan mata mereka. Nam tentu aja pandangan matanya ke Shone. Top, pandangannya fokus ke Nam. Pin, sedang menatap Shone dari kejauhan, sedangkan Shone menatap keluar -__- gak tau deh apa yang dia tatap. Well, it's looks dramatic, right?



Have an awesome day, bloggers!




Much Love.



 





















Label: , , , , , , , , , , , , ,



Older Post | Newer Post
Profile


Hello Everyone! Welcome to Dream Catcher~ Please Leave Your Comments^^.
Please Don't Remove The Credits

Entry Profile Stuff Links



Tagboard
Your cbox here.

Round of applause
This awesome template made by : Nur | Izzati
Background : Faqihah
#Don't remove this
#Don't ripping